<p>Serangkaian HUT ke-49, Perumda Air Minum (Perumdam) Tirta Mangutama Kabupaten Badung menggelar<em> water education</em> yang melibatkan siswa-siswi dari SMP Negeri 2 Mengwi. Acara ini digelar di dua lokasi yakni Instalasi Pengolahan Air (IPA) Belusung dan Kantor Pusat Perumdam Tirta Mangutama di Kelurahan Kapal.</p> <p>Para siswa dari kelas 7, 8 dan 9 tersebut berasal dari Duta Lingkungan yang salah satunya pokjanya menyangkut konservasi air. Para siswa didampingi oleh Waka Humas Anak Agung Lanang Ambara bersama sejumlah guru pendamping.</p> <p>Para siswa diterima di dua tempat. Pertama di IPA Belusung yang ada di wilayah Peguyangan Kaja Denpasar. Di tempat ini, para siswa dikenalkan dengan cara pengolahan air yang berasal dari air permukaan yakni Sungai Ayung. Diawali dengan pengendapan alami di bak prasedimentasi yakni air baku disalurkan ke bak prasedimentasi untuk mengendapkan partikel kasar seperti pasir dan lumpur secara alami menggunakan gravitasi.</p> <p>Proses berikutnya yakni koagulasi dan flokulasi. Di proses ini, air yang telah mengendap kemudian dialirkan ke bak koagulasi dan flokulasi. Di sini bahan kimia seperti pyluminium chlorida (PAC) ditambahkan untuk menggumpalkan partikel-partikel kecil yang terlarut menjadi flok-flok yang lebih besar.</p> <p>Barulah ke proses sedimentasi (klarifikasi) yakni air yang mengandung flok-flok kemudian dialirkan ke pulsator clarifier. Di sini flok-flok yang lebih berat akan mengendap di dasar, sementara air jernih yang ada di atasnya akan mengalir ke tahap berikutnya.</p> <p>Proses berikutnya adalah filtrasi. Air yang telah dijernihkan kemudian melewati filter (saringan) untuk memisahkan sisa-sisa padatan terlarut yang masih tersisa. Saringan ini dapat terdiri atas pasir silika, antrasit, atau media lainnya.</p> <p>Terakhir, proses disinfeksi. Setelah disaring, air yang diberi disinfektan, biasanya menggunakan klorin, untuk memastikan semua bakteri atau mikroorganisme berbahaya mati sehingga air aman untuk dikonsumsi. Setelah mendapatkan penjelasan dari petugas Perumdam, para siswa lanjut berkeliling meninjau tahapan-tahapan pengolahan air hingga penampungan air bersih di reservoar.</p> <p>Tak hanya memberi penjelasan dan mengunjungi tahapan proses pengolahan air, di IPA Belusung ini, para siswa juga diberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab. Setelah semua selesai, para siswa kembali ke bus untuk melanjutkan kegiatan di tempat kedua yakni di Kantor Pusat Perumdam Tirta Mangutama di Kelurahan Kapal.</p> <p>Di Kantor Pusat Perumdam, para siswa diterima Direktur Umum Perumdam Tirta Mangutama Made Sugita didampingi Ketua Panitia HUT Ke-49 I Made Gede Ary Gunawan bersama sejumlah kabag. Di tempat ini, para siswa dikenalkan dengan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan mulai dari ruang <em>customer service</em> yang menerima semua persoalan pelanggan termasuk menerima pendaftaran baru, konter pembayaran, serta pengenalan fasilitas lainnya. Kantor ini juga dilengkapi dengan tempat bermain anak serta kamar menyusui atau <em>lactation room</em> sehingga menjadi kantor yang ramah anak.</p> <p>Selanjutnya, para siswa diterima di lantai 3 kantor Perumdam untuk mengikuti acara pembukaan. <em>Water education</em> dibuka Dirum Made Sugita didampingi Ketua Panitia HUT yang juga Kabag Keuangan I Made Gede Ary Gunawan, Kabag Perencanaan Umum dan Litbang Ketut Gede Suryawan, Kabag Distribusi Putu Sudarsana, dan Kabag Produksi Made Umbara.</p> <p>Dalam sambutannya, Dirum Made Sugita menyatakan, <em>water education</em> ini rutin dilakukan dalam rangka perayaan hari ulang tahun (HUT). Kegiatan ini memberikan edukasi kepada para siswa bagaimana cara mengolah air. Dia berharap, dengan acara ini para siswa mengetahui teknologi dan bisa menggetoktularkan informasi ini kepada keluarga serta pihak lainnya.</p> <p>Menurut Sugita, Perumdam Tirta Mangutama memiliki dua pengolahan yakni IPA Belusung dan IPA Estuary. Di Belusung masih secara konvensional. Di sini ada paraset, karena dalam kondisi hujan, Perumdam tak bisa produksi air karena mengandung lumpur yang begitu tinggi, kotor sehingga dibuat paraset. Dengan adanya alat ini, saat musim apa pun Perumdam bisa tetap memproduksi air. “Pengolahan yang di Estuari sudah menggunakan teknologi dan airnya pun sudah siap minum,” ujarnya lagi.</p> <p>Kegiatan ini, ungkapnya, merupakan pembelajaran sejati. Begitu pentingnya air bagi kehidupan karena air merupakan kebutuhan pokok kedua setelah udara. Untuk itu, para siswa diharapkan bisa menggunakan air sehemat mungkin karena begitu rumitnya proses pengolahan air.</p> <p>Pada kesempatan itu, Dirum Sugita kembali menegaskan, Perumdam tidak menjual air karena air merupakan milik negara yang seluas-luasnya digunakan untuk masyarakat. “Dalam konteks ini, kami perusahaan daerah yang diberi wewenang dan tugas untuk mengelola dan menyalurkan ke seluruh masyarakat Badung. Kami menjual jasa, bukan menjual air,” ujarnya.</p> <p>Guru pendamping yang juga Waka Humas SMPN 2 Mengwi Gusti Lanang Ambara mengucapkan terima kasih karena siswanya memiliki kesempatan berkunjung ke Perumdam Tirta Mangutama. Dia menilai, <em>water education</em> ini sangat bermanfaat khususnya bagi siswa untuk mengetahui bagaimana pengolahan air mulai dari air permukaan di sungai diolah sehingga bsia didistribusikan ke pelanggan.</p> <p>“Anak-anak yang berkesempatan hadir ini merupakan duta lingkungan dari SMPN 2 Mengwi. Salah satu pokja mereka yaitu konservasi air sehingga memang nyambung,” tegasnya.</p> <p>Usai acara pembukaan dilanjutkan dengan pemberian materi oleh sejumlah narasumber hingga acara berakhir. Para narasumber berasal dari kepala bagian di lingkungan Perumdam Tirta Mangutama Kabupaten Badung.</p>
RANGKAIAN HUT 49 PERUMDAM TIRTA MANGUTAMA GELAR WATER EDUCATION
16 Oct 2025